DataSumut.com – Medan
Masyarakat Kota Medan terus mengeluhkan kondisi fasilitas persampahan yang ada di Kota Medan. Sejalan dengan itu, masalah banjir di Kota Medan yang juga tidak bisa terlepas dari persoalan sampah masih terus menjadi momok bagi warga Kota Medan.
Seperti hal nya yang terjadi Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas. Para warga sangat mengeluhkan minimnya fasilitas persampahan yang ada disana, mulai dari tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di setiap lingkungan, hingga tidak adanya sarana serta petugas pengangkut sampah yang rutin mengangkut sampah setiap harinya
Salah satu warga yang mengeluhkam hal itu adalah Hannaria Hutagaol. Ibu rumah tangga tersebut menyampaikan, banyak sekali warga yang membuang sampah pada sungai yang berada di dekat rumahnya. Akibatnya, sungai di dekat rumah Hannaria layaknya seperti tempat sampah.
“Itu karena tidak ada tempat sampah, kalaupun ada jauh dari sini, jadinya banyak warga yang memilih membuang sampah ke sungai,” ucap Hannaria Hutagaol saat menyampaikan keluhannya dalam Reses yang digelar anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution, di Jalan Seksama Gg Maju, Lingkungan V, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (21/3).
Dihadapan Camat Medan Amplas Edi Mulia Matondang, dan Lurah Kelurahan Sitirejo III Jamaluddin, Hannaria juga mengaku miris melihat masih banyaknya masyarakat yang tidak bisa dilarang agar tidak membuang sampah ke sungai.
“Saya sering nengok orang buang sampah dekat rumah saya ke sungai. Saya tegur, tapi malah saya yang dimarahi, mereka bilang itu bukan urusan saya,” ujarnya.
Untuk itu, Hannaria meminta kepada Pemko Medan melalui Dedy Aksyari selaku wakil rakyat agar berkenan menyiapkan infrastruktur persampahan dengan menyiapkan TPS atau setidaknya gerobak pengangkut sampah setiap harinya.
“Tolong lah pak, setiap lingkungan harus punya TPS, atau setidaknya ada lah gerobak sama petugas pengangkut sampah untuk mengangkut sampah setiap harinya, atau paling tidak sampahnya diangkut 3 sampai 4 kali satu minggu, supaya masyarakat gak membuang sampah lagi ke sungai,” pintanya.
Selain Hannaria, warga lainnya, Susana Lubis juga mengeluhkan kondisi keluarganya yang hingga saat ini tidak memiliki BPJS gratis. Padahal, keluarga susana merupakan keluarga tidak mampu.
“Saya dan keluarga saya gak ada dapat BPJS gratis sampai saat ini. Padahal saya orang susah pak, suami saya tukang becak. Yang lain yang lebih baik ekonominya malah banyak yang dapat,” sebutnya.
Para warga pun mengeluhkan kondisi kepala Lingkungan mereka di Lingkungan V yang tidak pro aktif dalam melihat dan memperjuangkan nasib warganya.

Menanggapi keluhan-keluhan ini, Dedy mengakui jika penyelesaian masalah infrastruktur, persampahan, serta masalah banjir di Kota Medan merupakan bagian dari program-program kerja utama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan saat ini. Untuk itu, ia pun menyayangkan masih adanya warga yang membuang sampah ke sungai.
“Untuk ibu Hannaria saya ucapkan Terimakasih. Terimakasih karena tidak membuang sampah ke sungai dan menegur mereka yang membuang sampah ke sungai. Percayalah, saat ini masalah sampah adalah salah satu prioritas kerja Pemko Medan, dan ini akak dituntaskan segera. Aspirasi ibu ini akan saya sampaikan kepada Pemko Medan untuk ditindaklanjuti,” kata Dedy.
Dedy juga mengatakan, Pemko Medan melalui Kecamatan, Kelurahan dan Kepala Lingkungan harus bertindak tegas ataa masyarakat yang masih membuamg sampah ke sungai.
“Disaat pemerintah sedang sibuk mengorek parit sulang-saling, malah disitu banyak warga kita yang masih membuang sampah ke sungai. Ada Perda nya, mereka patut di proses dan diberi sanksi tegas. Ini kepala lingkungannya perannya apa? Masak dibiarkan saja begitu,” cetusnya.
Dedy pun berjanji akan menyampaikan keluhan itu ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan. “Setidaknya supaya masuk lah dulu minimal gerobak pemungut sampah,” katanya.
Selain itu, menanggapi keluhan Susana Lubis, Dedy pun mengatakan jika saat ini Dinas Sosial Kota Medan tengah Melakukan pendataan ulang warga miskin di Kota Medan. Ia pun meminta kepada kepling lingkungan V agar membantu pendataannya secara benar.
“Bantu juga kontrol masyarakat yang membuang sampah ke sungai dan masalah lainnya. Kepling adalah ujung tombak. Kepada masyarakat, bila memang kepling anda sekalian tidak bekerja sesuai tupoksinya, laporkan pada saya untuk saya sampaikan ke lurah untuk diteruskan ke Camat agar di evaluasi. Semua kepling harus bekerja untuk warga sesuai tupoksinya,” pungkasnya.
Selain Hannaria Hutagaol dan Susana Lubis, sejumlah masyarakat juga menyampaikan aspirasinya dalam kesempatan tersebut. Dedy Aksyari pun mengaku akan menyampaikan semua keluhan yanh ada ke dalam pokok pikiran (pokir) yang akan disampaikan dalam Paripurna Laporan Reses DPRD Medan.
Seperti diketahui, selain di Jalan Seksama Gg Maju, Lingkungan V, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Dedy Aksyari juga menggelar Reses di Jalan Kemiri II, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota pada hari yang sama.
(DSc-04)
More Stories
H. Muslim Tegaskan RS di Medan Tidak Boleh Lagi Menolak Pasien
DPRD Medan Minta Disdukcapil Beri Perhatian Serius Terkait Masalah Ketiadaan Blanko KTP
Fauzi Kembali Imbau Masyarakat Tertib Adminduk Sebagai Sumber Data Pemerintah