DataSumut

DataSumut

Kepsek SDN di Medan Maimun Lakukan Pungli,, Orangtua Siswa Ramai-ramai Mengadu ke Bobby Nasution

DataSumut.com – Medan

Seorang oknum Kepala Sekolah (Kepsek) di SDN 060898 Jalan Brigjen Katamso Gang Balai Desa, Kecamatan Medan Maimun, diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap siswa-siswi yang menerima bantuan uang tunai Program Indonesia Pintar (PIP).

Perbuatan itu terungkap saat Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau vaksinasi anak di sekolah tersebut, Rabu (16/2/2022). Orangtua dari murid ramai-ramai menyampaikan dugaan pungli itu kepada Bobby Nasution.

Mendapat keluhan tersebut, seketika itu juga Bobby menanyakan keluhan para orangtua siswa kepada oknum kepala sekolah SDN 060898 yang bernama Sukma Sari.

Kepada wartawan, Bobby yang geram atas tindakan oknum kepala sekolah yang telah melakukan pungutan atas bantuan pemerintah kepada para peserta didik yang berasal dari keluarga miskin itu mengatakan, bahwa pihak perbankan sudah meminta agar penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara kolektif melalui kepada sekolah sebesar Rp450 ribu perbulan, akan tetapi yang diserahkan kepada orangtua murid hanya sebesar Rp400 ribu.

“Ada juga orangtuanya mengatakan tidak menerima uang, tetapi di rekening keluar. Ini akan kita telusuri,” ucap Bobby.

Bobby mengungkapkan, uang yang ditilap oleh oknum kepala sekolah tersebut bervariasi, yakni sebesar Rp20 ribu hingga Rp50.000.

“Itu pengakuannya, kita minta agar semuanya dikembalikan besok oleh kepala sekolah ini,” ujarnya.

Apakah ada diminta oleh Oknum kepala sekolah tersebut, Bobby mengatakan bahwa kepsek yang bersangkutan memang memintanya sebagai pengganti uang transport.

“Tetapi orangtua siswa mengadu, berarti tidak ikhlas, dan itu tidak boleh. Tidak dihalalkan itu, pokoknya besok harus dikembalikan,” tegas Bobby.

Selain itu, Bobby juga meminta agar kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar dapat mengambil tindakan tegas terhadap oknum kepsek yang dimaksud. Disinggung berapa jumlah murid yang dipungli, Bobby mengatakan bahwa yang baru melaporkan pemotongan bantuan PIP tersebut sebanyak 29 dari 145 siswa yang diminta.

“Baru sebahagian, nanti kita lihat betapa banyak uangnya yang ditilap, paling lama besok dikembalikan,” tuturnya seraya mengatakan agar oknum Kepala Sekolah tersebut diberikan sanksi tegas.

Apalagi, sebut Bobby, fasilitas pada tersebut turut menjadi perhatian, seperti air yang tidak hidup dan toilet yang tidak berfungsi.

“UKS nya juga tidak layak, obat-obatan kadaluwarsa, makanya saya minta pak kadis agar kepala sekolah ini dievaluasi,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar saat diminta tanggapannya mengatakan, bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi oknum kepala sekolah tersebut.

“Segara kita istirahatkan, gawat kali itu. Tapi setelah dia kembalikan uang siswa dulu,” jawab Putra.

Kata Putra, pihaknya akan segera menelusuri berapa jumlah uang yang sebenarnya telah dikutip oknum kepsek tersebut.

“Saya akan kumpulkan bukti semuanya, karena ada yang belum keluar PIP nya, sebab datanya dari dinas sosial,” katanya.

Dijelaskan Putra, pihaknya juga akan berkordinasi dengan kelurahan untuk memastikan berapa jumlah siswa yang menerima PIP.

Sementara itu, Kepala sekolah SDN 060898 yang bernama Sukma Sari saat dikonfirmasi mengaku bahwa hanya sebagian siswa yang memberikan uang tersebut kepadamu.

“Selebihnya saya bilang kalau tidak ikhlas tidak usah, kata mereka ikhlas, tapi sudah lah. Saya siap mengembalikan karena mereka tidak ikhlas,” akunya.

Ditanya berapa besaran dana PIP yang diterima siswa, Sukma mengatakan bervariasi.

“Beragam, lihat jumlah siswanya, ada 225 dan 450 (ribu). Tidak semua sama (yang memberi), ada yang 25 ribu dan 50 ribu,” jelasnya.

Dia pun mengaku salah atas perbuatan yang dilakukannya.

“Saya mengaku salah. Ada 110 siswa yang menerima bantuan PIP. Sayakan ke bank empat kali, materai saya kan ada, kan pakai materai, makanya saya bilang tidak ikhlas tak apa,” pungkasnya.

(DSc-03)