DataSumut

DataSumut

Jalan di Tanjungsari Kupak-kapik,, Mulia Tegaskan Jangan Main-main dengan Dana Kelurahan

DataSumut.com – Medan

Warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang, mengeluhkan banyaknya kondisi jalan yang rusak. Padahal kondisi jalan rusak itu telah berlangsung cukup lama, namun hingga kini tak kunjung dilakukan perbaikan oleh Dinas PU Kota Medan.

Salah satunya contohnya seperti yang terjadi di Jalan Bunga Cempaka Sari. Jalan yang berlubang dan bergelombang di kawasan itu tak juga diperbaiki hingga kini.

Hal itu terungkap saat para warga Kelurahan Tanjungsari menyampaikan keluhannya dalam Pelaksanaan Reses Masa Sidang I Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 yang digelar Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Mulia Syahputra Nasution SH MH di Jalan Bunga Cempaka, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang, Sabtu (19/2/2022) sore.

“Padahal sudah bolak-balik di survey, di foto-foto sama Dinas PU. Kami senang, karena kami fikir sudah mau diperbaiki. Eh ternyata sampai sekarang gak diapa-apakan, sudah berbulan-bulan, yang ada makin hancur jalannya, kupak-kapik,” ucap salah seorang warga.

Tak cuma kondisi jalannya yang rusak, warga juga menyebutkan bahwa drainase di kawasan tersebut juga tidak berfungsi. Bahkan setiap kali turun hujan, kondisi jalan Cempaka Sari seringkali dilanda banjir hingga ketinggian selutut orang dewasa.

“Ini sudah kami ekspos juga ke media, tapi gak diperbaiki juga. Tolong dibantu Pak Mulia,” ucap warga dalam kegiatan yang turut dihadiri perwakilan Dinas PU, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Kecamatan Medan Selayang, dan Kelurahan Tajungsari itu.

Selain Jalan Bunga Cempaka Sari, warga lainnya juga mengeluhkan kondisi jalan di Jalan Bunga Terompet. Tak ubahnya seperti jalan Bunga Cempaka Sari, jalan Bunga Terompet juga kerap tergenang air.

Menjawab keluhan itu, perwakilan Dinas PU mengatakan akan segera memperbaiki jalan tersebut di tahun ini. Mengingat, jalan-jalan yang dimaksud memang sudah masuk dalam rencana kerja di tahun ini. Nantinya, jalan-jalan tersebut akan diperbaiki dengan aspal hampar.

“Jalan itu sudah kita patching (tambal), karena sering terendam makanya jalannya rusak. Itu masuk ke rencana kerja tahun ini, akan dikerjakan dengan sistem aspal hampar dengan e-Katalog. Untuk di Medan Selayang ini, yang dikerjakan itu masih bertahap,” jawabnya.

Selain itu, warga juga mengeluhkan banyaknya pengerjaan fisik di Tanjungsari yang tidak diketahui warga. Padahal seyogiyanya, para warga harus dilibatkan dalam Musrenbang tingkat Kelurahan agar pembangunan fisik yang dilakukan sesuai dengan harapan warga.

Termasuk soal pembangunan yang dilakukan dengan menggunakan Dana Kelurahan. Banyak warga yang justru tidak mengetahuinya, namun tiba-tiba pembangunan telah dilakukan. Namun pihak kelurahan mengaku, pihaknya telah melibatkan satu orang perwakilan warga saat melakukan Musrenbang.

Mendengar hal itu, Anggota DPRD Medan Mulia Syahputra pun berang. Mulia mengatakan, pihak Kecamatan dan Kelurahan tidak transparan dengan hanya melibatkan satu orang warga sebagai perwakilan warga di satu kelurahan.

Padahal seharusnya, kelurahan harus menyerap aspirasi sebanyak mungkin dari warga untuk dapat melakukan pembangunan sesuai dengan kebutuhan warga.

“Kalau cuma satu orang warga yang dilibatkan, tentu yang disampaikan hanya kepentingan pribadi. Siapa satu orang perwakilan warga itu, kenapa warga yang lain tidak dilibatkan. Seharusnya libatkan paling sedikit 10 sampai 20 orang perwakilan warga, atau minimal dua warga per lingkungan,” ucap Mulia.

Mulia yang duduk di Komisi I DPRD Medan itu pun mengingatkan kepada pihak Kecamatan dan Kelurahan agar tidak main-main dengan Dana Kelurahan.

Pasalnya, Komisi I terus berkomitmen untuk memantau jalannya Dana Kelurahan agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam pembangunan di tingkat kelurahan, baik pembangunan fisik maupun non fisik seperti pelatihan dan pemberdayaan warga.

“Jangan main-main dengan Dana Kelurahan, jangan coba-coba curang, kami di Komisi I akan fokus untuk mengawasinya,” pungkasnya.

(DSc-04)