DataSumut

DataSumut

Alasan Harga Jam Tangan Menjadi Sangat Mahal..

DataSumut | MEDAN

Belakangan ini, uang logam dengan kepingan Rp1.000 dengan pola gambar kelapa sawit santer menjadi perbincangan di kalangan masyarakat tanah air. Bagaimana tidak, uang logam keluaran tahun 1993 itu dibanderol dengan harga fantastis, yakni mencapai Rp100 juta. Banyak yang merasa heran, tetapi banyak juga yang tertarik, bahkan ikut mengkoleksi hingga memperjualbelikannya.


Dari informasi berbagai sumber, ada yang menyatakan bahwa harga yang dibanderol terkesan asal-asalan. Sejatinya, harga hanyalah sebuah ilusi, harga yang terbentuk akan mengacu kepada ekuilibrium (keseimbangan) dari permintaan dan penawaran (Supply dan Demand).


Harga disepakati sewaktu terjadi kepercayaan dari pihak yang membutuhkan dan pihak yang menawarkan. Sisi dari kelangkaan, koleksi, atau potensial keuntungan di masa depan menjadi pertimbangan harga dari uang keping Rp1.000 ini.


Bagaimana dengan jam tangan?
Jam tangan sering dikorelasikan dengan kemewahan karena harga dan fungsinya yang dianggap sebagai aksesoris atau perhiasan.


Harga sebuah jam tangan juga bisa bernilai sangat fantastis. Menurut sumber dari WP Diamonds, jam tangan termahal di tahun 2020 adalah Graff Diamonds Hallucination dengan harga 55 juta US Dolar atau setara dengan Rp770 Miliar (kurs Rp. 14.000).


Atau jam termahal Patek Philippe Grandmaster Chime Ref. 6300A-010 yang terjual pada tahun 2019 di harga 31.2 juta US Dolar atau setiap dengan Rp436,8 Milyar (kurs Rp. 14.000)

Lantas, apa yang membuat harga sebuah jam tangan menjadi fantastis? Harga sebuah jam tangan juga sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran (Supply dan Demand). Jika ditelusuri mendalam, nilai sebuah jam tangan terbentuk dari nilai intrinsik (dari jam itu sendiri) dan ekstrinsik (pengaruh dari luar).
Secara intrinsik, nilai dari sebuah jam terbentuk dari merek, bahan material, kerumitan konstruksi, fitur, komplikasi, atau estetika. Sebagai contoh, salah satu penyebab utama jam tangan Graff Diamond Hallucination memiliki harga yang sangat fantastis (Rp. 770 Milyar) adalah karena terbuat dari perpaduan batu mulia yang sangat mahal.


Kerumitan konstruksi, komplikasi dan fitur

Dari sisi esktrinsik, harga terbentuk di pasar karena faktor seperti kelangkaan, persepsi, sejarah, warisan, profil watchmaker atau pabrik. Seperti Patek Philippe yang dikenal akan sejarah, warisan dan kelangkaan sebagai faktor pembentuk harga yang fantastis.


Harga yang terbentuk dipercaya pasar karena memiliki keuntungan baik material ataupun immaterial. Baik itu berupa kepuasan secara psikologis seperti kepuasan memiliki jam tangan yang sangat langka atau keuntungan secara ekonomi yaitu harga pasar yang berpotensi meningkat di masa depan.


Selain dari faktor-faktor di atas, nilai sebuah jam tangan sangat dominan dipengaruhi oleh persepsi atau pandangan dari sang pemilik itu sendiri.


Nilai sebuah jam tangan bagi sang pemilik


Jam tangan dipercaya memiliki makna yang mendalam bagi sang pemilik, tak heran bila seseorang bersedia memperbaiki jam tangannya yang rusak dengan biaya di atas harga pembeliannya. Sebagai contoh, seseorang membeli jam yang disukainya dengan harga Rp150.000, 15 tahun berselang jam itu pun mengalami kerusakan, sang pemilik jam pun bersedia memperbaikinya nam tangannya dengan harga perbaikan sebesar Rp300.000.
Berbagai alasan berbeda seringkali terungkap ketika hal itu terjadi, salah satunya jam tangan dinilai memiliki nilai historis atau sejarah yang besar bagi sang pemilik atau pemakainya. Historis dari jam tangan tersebut menjadi sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan materi bagi sang pemilik, sebab jam tangan tersebut telah mengikuti sang pemilik dalam melalui perjalanan hidupnya, baik suka maupun duka.


Alasan lainnya, jam tangan seringkali menjadi sebuah benda yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan nilai nasihat yang terkandung didalamnya, jam tangan kerap kali menjadi ‘nasihat abadi’ sang pemberi agar pemakai jam selalu menghargai waktu. Selain itu, jam tangan juga seringkali dijadikan hadiah bagi orang-orang terpenting dalam hidup seseorang. Sehingga ketika jam tersebut rusak, pemilik jam tangan merasa berkewajiban untuk memperbaikinya sebagai bentuk tanggungjawab moril kepada sang pemberi.
Sebagai kesimpulan, waktu yang telah dilalui bersama jam tersebut, mengandung makna yang sangat mendalam bagi sang pemilik. Waktu adalah produk utama dari sebuah jam tangan. Ironisnya, jam tangan bukan penunjuk waktu yang paling tepat karena jam tangan baterai yang dipercaya paling akurat juga memiliki selisih waktu sekitar 1 menit per tahun.


Jam tangan dipercaya sebagai aksesoris ultimat


Selain waktu, sebuah jam tangan juga mendukung sang pemakai dalam pengoptimalan status, fashion dan gaya hidup. Harga sebuah jam tangan menjadi semakin tidak terhubung dengan nilai intrinsik dasar lagi sewaktu sebuah jam tangan diapresiasi sebagai mahakarya yang sering kita dengar sebagai koleksi atau investasi. 


Ada yang mengapresiasi dari sisi merek, model, bahan material, kerumitan konstruksi, komplikasi, estetika, sejarah, kelangkaan, warisan, profil sang pembuat ataupun pabrik.


Adapun opini mengenai jam tangan sebagai aksesoris ultimat karena sebuah jam tangan yang sangat bernilai bisa dinikmati langsung di pergelangan tangan dimanapun dan kapanpun, sekaligus sebagai pencatat momen penting sang pemakai.


Jam tangan juga kerap kali disebut sebagai perwakilan dari kepribadian pemakainya. Percaya ataupun tidak, sebuah jam tangan yang dipakai dapat menunjukkan kepribadian sang pemakai, apakah sang pemakai cenderung introvert, ekstrovert, menyukai kegiatan outdoor, formal, penyuka detail, penyuka proses, orang yang straight forward dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah jam tangan bersifat sangat personal bagi sang pemakai.
Berapapun harga sebuah jam tangan, yang terpenting adalah kepantasan dan orisinalitas, karena sebuah jam tangan bukan hanya sebuah alat sebagai penunjuk waktu, tetapi sebagai salah satu cara mudah untuk menunjukkan kepribadian atau jati diri pemakainya.


Kepantasan bersifat relatif bagi sang pemilik, ada yang berpendapat bahwa jam tangan bernilai ratusan ribu sudah sangat sesuai untuk mewakili kepribadiannya. Namun tak jarang juga seseorang membeli jam tangan hingga Miliaran Rupiah sebagai sebuah bentuk perwakilan karakternya yang elegant dan mapan.


Selain itu, orisinalitas merupakan karakter yang menghargai proses. Jam tangan juga dianggap sebagai ekstensi dari tubuh manusia yang menjaga waktu, dimana tiada subjek maupun objek yang dapat luput dari waktu, sehingga sebuah jam tangan seutuhnya bernilai fantastis terlepas dari nilai Rupiah yang dibanderol.


Penulis : Hendra Kesuma (CEO RADATIME.CO.ID)

(DSc-02)