DataSumut

DataSumut

Di Depan Bobby Nasution, Usman Djakfar Sebut Salman Alfarisi Sebagai Cagubsu

DataSumut.com – Medan

Enam bulan pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan yang dilaksanakan 9 Desember 2020 silam, nama H.Salman Alfarisi Lc, MA kembali muncul ke permukaan. Calon Wakil Wali Kota Medan yang juga Mantan Wakil Ketua DPRD Sumut itu disebut sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024 mendatang.

Pengakuan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpian Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara, DR.H.Usman Djakfar, Lc, MA dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PKS Kota Medan di Hotel Madani Medan, Minggu (13/6/2021).

Acara tersebut dihadiri Ketua MPW PKS Sumut H.Salman Alfarisi,Lc,MA, Ketua DPD PKS Kota Medan, H.Kasman Marasakti Lubis, Lc, MA, Wakil Ketua DPRD Medan, H.Rajudin Sagala, Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut H.Jumadi S.Pd.I, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong S.Pd serta Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Yang saya hormati, Ketua MPW PKS Sumatera Utara, H.Salman Alfarisi, Lc, MA, calon Gubernur Sumatera Utara,” ucap H.Usman Djafar disambut pekikan takbir sejumlah hadirin.

Disampaikan H.Usman Djafar, dirinya kerap menyampaikan bahwa H.Salman Alfarisi sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara mendatang.

“Kemanapun saya selalu bilang, beliau (H.Salman Alfarisi-red) Calon Gubernur Sumatera Utara. Begini, kita membaca quran 3000 kali, maka kita akan hafal. Begitu juga kita punya husnudzon (prasangka baik-red), jika saya sebut 3000 kali, Inshaa Allah beliau jadi Gubernur Sumatera Utara,” ujarnya.

Disampaikan mantan Calon Wakil Wali Kota Binjai ini, bahwa hari-hari yang ada pada manusia akan dipergilirkan, begitu juga dengan kekuasaan.

“Hari-hari itu akan dipergilirkan untuk manusia, termasuk kekuasaan. Dan hari ini, PKS siap mendukung program-program positif kepada Wali Kota Medan terpilih,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Alumnus Universitas Islam Madinah ini mengatakan, setiap kontestasi Pilkada PKS mengharamkan Black Campaign (Kampanye Hitam-red).

“PKS dalam praktek Pilkada mengharamkan Black Campaign, Negatif Campaign boleh jika itu fakta. Karena dengan Negatif Campaign yang sesuai dengan fakta, kita memberitahukan kepada publik tentang kekurangan dan kelebihan pemimpin yang akan mereka pilih,” terangnya seraya mengatakan bahwa PKS selalu mengedepankan politik gagasan.

(DSc-03)